Hasil penelitian tentang susu berbakteri sebenarnya telah dipublikasikan di jurnal internasional tahun 2006: Estuningsih S, Kress C, Hassan AA, Akineden O, Schneider E, and Usleber E. Journal of food protection 69(12):3013-7.
Pertanyaan 1 : Jadi hasilnya gimana bro ?
Hasilnya udah di survey ulang tahun 2009 dan gak masalah. Patogen sakazakii ini kelasnya ecek-ecek, dibanding bakteri penyebab tifoid misalnya. Santai lah.. Sudah semakin bagus kok kualitas susu formula kita.
Pertanyaan 2 : Nah itu dia masalahnya… bakterinya sedikit/sdh sesuai standar memang g jd masalah, tp kalau konsumsinya dari bayi hingga dewasa… gmn tu bro???
Patogen Sakazakii ini termasuk yang lemah, perlu sekitar 10 juta sel untuk menyebabkan sakit. Lain kalau salmonela, 100 sel sudah cukup untuk menyebabkan tipes. Tapi semua itu kembali ke faktor imunitas tubuh.
Pertanyaan 3 : Bro.. kalau ada yg nanyain gini, “meskipun sedikit tetapi itu kan kebanyakan diberi ke anak kecil/bayi/balita dan secara terus-menerus/kontinyu, bukankah akan terjadi penumpukan di dlm tubuh….” gmn tu bro???
Hahaha… apa yang numpuk? bakteri? Mahasiswa THP harus bisa menjelaskan. Liat aja deh buku mikrobiologi, emang bisa bakteri numpuk? ada juga masa inkubasi dan masa latensi. Tapi bagus ini buat jadi salah satu soal studi kasus di kuliah ntar.
Kesimpulan :
Bakteri di susu dari jaman baheula juga ada, kan semua produk susu yang dijual dipateurisasi saja. kalau disterilkan nanti proteinnya rusak.
Makanya pemerintah dan akademisi perlu lebih banyak mensosialisasikan ASI (praktis, sedia setiap saat, selalu hangat, bisa dibawa sang ibu ke mana2, sehat untuk anak dan bapak)
ckckckck 😆
sehat untuk anak dan bapak ya bro?
gokilzz..
nb: bro, ane punya postingan baru tuh.
YUp..!! Sehat untuk anak dan bapak… :mrgreen
Langsung ke TKP bro..!!
tetap ASI yang utama buat anak.. siip.
Lebih baik pakai ASI… (iklan vespa)
ASI memang lebih unggul… (iklan Honda)
ASI selalu terdepan… (iklan Yamaha)
yup ASI pancen oye (iklan obat) wkwkwkwk
wkwkwkw….. suwun kang..!!
meskipun bakteri sakazaki merupakan bakteri patogen, tapi tentu ada batas batas tertentu yang dapat ditolerir oleh tubuh manusia (dalam hal ini balita & batita) karena ada antibodi. Salah satu cara untuk meningkatkan antibodi secara alami ialah dengan ASI seperti yang telah dikatakan mas2 diatas.
1 hal yang buat sebal, media2 sekarang terlalu gamblang menyebarkan berita tanpa diresapi apa yang dia beritakan, maksudnya media tersebut hanya menyiarkan berita2 tentang apa itu bakteri sakazaki dan siapa korbannya tanpa menilik TOC (term of condition) dari si sakazaki tersebut
Yup..!! Independensi berita sekarang emang sdh mati… dibalik berita pasti ada kepentingan tertentu… CMIIW
Salam.
hemm, jadi gitu tho.
aku udah khawatir gitu mas, soalnya anak aku minum susu formula…
makasih banget buat infonya…:)
Yoi… jd nggak usah terlalu khawatir sangat… tp alangkah lebih bijak bila kita memberikan sufor (susu formula) kepada anak yg benar2 udah punya nama (bermerk) baik… dan cara pemberian nya pun hrs se higienis mungkin… ceileh jd seperti dokter gizi anak aja saya nerangkannya nih… 🙂
iyah, tak usahain sehigienis mungkin mas. 🙂
makasih
hahha,, cocok tuh jadi dokter gizi :p
Amin…
Terimakasih sdh berkunjung ke blog sederhana saya..
Jangan kapok ya..?!
nice info om….
kunjung balik ya…
http://wallout.wordpress.com/
Thank’s..
Langsung ke TKP bro..
Ha.ha.ha.ha.ha.ha, untk bapak nya ya brooo.
Hehehe… 🙂 iya bro…
Betul khan..??
suip bro iki!!
mantep!!
Terimakasih…
Semoga bisa menjadi penyejuk ditengah kerisauan tentang pemberitaan bakteri ini…
Salam.